spot_img

Sejarah Persekongkolan Dukun dengan Jin 

Praktik perdukunan sebenarnya sudah ada jauh sebelum Islam hadir di muka bumi. Keberadaan dukun sejak dulu menjadi tempat konsultasi berbagai macam persoalan hidup bagi orang-orang yang tidak beriman.

Alasannya, masyarakat jahiliyah menganggap dukun memiliki kemampuan khusus terutama dalam mengetahui hal-hal gaib termasuk masa depan dan masa lalu seseorang.

Memang kesaktian dukun ini tidak mengada-ada. Mereka bisa berkomunikasi dengan jin yang biasa mencuri dengar perbincangan para malaikat di langit tentang suratan takdir.

Bermodal informasi dari jin yang diperbantukannya inilah para dukun bisa mengetahui banyak hal yang tidak bisa dijangkau manusia pada umumnya. Berkaitan dengan hal ini, ada hadits Nabi yang menarik kita simak, sebagai berikut:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَخْبَرَنِي رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْأَنْصَارِ أَنَّهُمْ بَيْنَمَا هُمْ جُلُوسٌ لَيْلَةً مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُمِيَ بِنَجْمٍ فَاسْتَنَارَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاذَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ إِذَا رُمِيَ بِمِثْلِ هَذَا قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ كُنَّا نَقُولُ وُلِدَ اللَّيْلَةَ رَجُلٌ عَظِيمٌ وَمَاتَ رَجُلٌ عَظِيمٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّهَا لَا يُرْمَى بِهَا  لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنْ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى اسْمُهُ إِذَا قَضَى أَمْرًا سَبَّحَ حَمَلَةُ الْعَرْشِ ثُمَّ سَبَّحَ أَهْلُ السَّمَاءِ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ التَّسْبِيحُ أَهْلَ هَذِهِ السَّمَاءِ الدُّنْيَا ثُمَّ قَالَ الَّذِينَ يَلُونَ حَمَلَةَ الْعَرْشِ لِحَمَلَةِ الْعَرْشِ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ فَيُخْبِرُونَهُمْ مَاذَا قَالَ قَالَ فَيَسْتَخْبِرُ بَعْضُ أَهْلِ السَّمَاوَاتِ بَعْضًا حَتَّى يَبْلُغَ الْخَبَرُ هَذِهِ السَّمَاءَ الدُّنْيَا فَتَخْطَفُ الْجِنُّ السَّمْعَ فَيَقْذِفُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ وَيُرْمَوْنَ بِهِ فَمَا جَاءُوا بِهِ عَلَى وَجْهِهِ فَهُوَ حَقٌّ وَلَكِنَّهُمْ يَقْرِفُونَ فِيهِ وَيَزِيدُونَ

Artinya, “Dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Abbas ra, ia berkata, ‘Salah seorang sahabat Nabi saw dari kaum Anshar menceritakan padaku. Ketika mereka duduk-duduk bersama Rasulullah pada suatu malam, ada bintang (meteor) jatuh memancarkan cahaya. Maka Rasulullah bertanya kepada mereka, ‘Apa yang kalian katakan masa jahiliah ketika ada lemparan (meteor) seperti ini?’

Mereka menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya yang mengetahui. Dulu kami katakan, ‘Pada malam ini telah dilahirkan seorang yang terhormat dan telah mati pula seorang yang terhormat,’ Lalu Rasulullah menjelaskan, ‘Sesungguhnya bintang itu tidaklah dilemparkan karena kematian seseorang dan tidak pula karena kelahiran seseorang. Akan tetapi apabila Allah swt telah memutuskan sebuah perkara, para malaikat yang membawa ‘Arasy bertasbih.

Kemudian diikuti oleh para malaikat penghuni langit yang di bawah mereka, sampai tasbih itu kepada para malaikat penghuni langit dunia.    Kemudian para malaikat yang di bawah para malaikat pembawa ‘Arasy bertanya kepada para malaikat pembawa ‘Arasy, ‘Apa yang dikatakan Tuhan kita?’ Lalu mereka memberitahu apa yang dikatakan Tuhan mereka. Maka malaikat penghuni langit dunia saling bertanya pula di antara sesama mereka, sehingga berita tersebut sampai ke langit dunia.

Kemudian para jin berusaha mencuri dengar, lalu mereka sampaikan kepada para kekasihnya (tukang sihir atau dukun). Sehingga mereka dilempar dengan bintang-bintang tersebut. Berita itu mereka bawa dalam bentuk yang utuh, yaitu yang sebenarnya tetapi mereka campur dengan kebohongan dan mereka tambah-tambahkan.” (HR Muslim).

Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa kendati jin-jin bisa diperbantukan para dukun, akan tetapi makhluk gaib tersebut sering menyampaikan informasi bohong pada si dukun.

Oleh sebab itu, Islam mengharamkan kita untuk mempercayai dukun. Penting dicatat, sejak Nabi Muhammad lahir para dukun tidak lagi sakti karena akses jin untuk mencuri dengan tertutup total.[]

Muhamad Abror
Jurnalis, Esais, Pegiat Kajian Keislaman (wabilkhusus sejarah), Alumni Ponpes KHAS Kempek Cirebon, Mahasantri Mahad Aly Sa'iidusshiddiqiiyah Jakarta

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles