spot_img

Pentingnya Filsafat Dalam Dunia Pendidikan

Judul Buku : Filsafat Pendidikan
Penulis Buku : Muhammad Anwar
Penerbit : Kencana
Tahun Terbit : Edisi Pertama, 2015
Ketebalan Buku : 176 halaman
ISBN : 978-602-1186-52-7

Peresensi: Intan Warda Khabiba

Proses pendidikan adalah proses perkembangan yang memiliki tujuan. Tujuan dari proses perkembangan adalah kedewasaan, sebab manusia memiliki potensi alami berupa tumbuh menuju tingkat kedewasaan dan kematangan. Potensi ini akan dapat terwujud apabila prakondisi manusia alamiah bersangkutan memungkinkan dalam mempengaruhi perkembangan tersebut. Seperti; iklim, makanan, kesehatan, dan keamanan, atau hal lain yang relatif serta sesuai dengan kebutuhan manusia. Ilmu pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu, hal tersebut merupakan ciri khas manusia dalam menggapai suatu ilmu. Manusia berupaya secara khusus untuk menyingkap realitas, agar memungkinkan manusia berkomunikasi satu dengan yang lainnya, membangun dialog, dan meningkatkan harkat kemanusiaannya.

Filsafat bertumpu pada kemampuan nalar atau rasio manusia, kebenaran hakiki yang dicari adalah sejauh yang dapat dijangkau oleh akal manusia, sebagai kegiatan berpikir, filsafat menghasilkan gambaran pemikiran secara menyeluruh dan komprehensif. Pemikiran filsafat bersifat spekulatif, artinya merenung, dan memikirkan sesuatu sedalam-dalamnya. Oleh karenanya, ketika kita memahami filsafat dengan baik maka orang akan dapat mengembangkan secara konsisten ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajari. Filsafat mengkaji dan memikirkan tentang hakikat segala sesuatu secara menyeluruh, sistematis, terpadu, universal, dan radikal yang nanti hasilnya akan menjadi pedoman dan arah dari perkembangan dari ilmu-ilmu yang bersangkutan. Inilah mengapa filsafat penting untuk dipelajari.

Dari pendahuluan yang telah diuraikan di atas, itulah mengapa buku Filsafat Pendidikan—yang akan kita bahas—karya Muhammad Anwar patut disambut dengan penuh antusias dan diberikan apresiasi setinggi-tingginya karena dapat memperkaya literatur, menambah wawasan di bidang filsafat, terkhusus di bidang filsafat pendidikan yang sampai saat ini terus eksis dan menjadi salah satu materi pelajaran di berbagai lembaga perguruan tinggi yang ada. Buku ini terdiri dari beberapa sub bagian penting di dalamnya.

Buku ini membahas materi-materi berikut: 1) pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial; 2) pengertian pendidikan dan filsafat pendidikan serta peranannya; 3) masalah pokok filsafat dan pendidikan; 4) proses hidup sebagai dasar filsafat pendidikan; 5) tujuan hidup dan tujuan pendidikan; 6) fungsi pendidikan dalam kehidupan manusia sebagai makhluk biologis; 7) demokrasi pendidikan; 8) aliran dalam filsafat pendidikan.

Berangkat dari pandangan masyarakat umum tentang pendidikan biasanya dipahami sebagai kegiatan belajar dan mengajar di sebuah lembaga pendidikan, seperti sekolah atau perguruan tinggi. Dalam konteks pemahaman filsafat pendidikan, pemahaman ini dirasa kurang tepat karena pendidikan sebenarnya bisa berlangsung di mana saja, misalnya di lingkungan keluarga, masyarakat, atau lingkungan yang lebih luas. Makna dari filosofi pandangan masyarakat di samping menjadi penting agar masyarakat tidak terlalu mengagungkan pendidikan dalam pandangan kelembagaan formal saja, karena persepsi yang demikian justru akan mempersempit orang untuk berfikir, dan mengira bahwa ilmu hanya didapat dari sekolah. Ketika orang sudah mengira dan memiliki persepsi tersebut, konsekuensinya adalah orang akan merasa malu jika tidak mengenyam pendidikan di sekolah.

Pendidikan dan filsafat adalah dua cabang keilmuan yang saling terkait. Sejak awal, filsafat sebenarnya berusaha membantu pendidikan dalam meletakkan sendi-sendi, teori, strategi, dan tindakan pendidikan yang tepat dilakukan. Seiring berkembangnya zaman, filsafat pendidikan sekarang cenderung hanya menjadi kajian belaka saja, dan nyaris tidak pernah dipraktekkan di lapangan. Konsekuensinya, lulusan sekolah berakhir hanya dari segi kuantitas, bukan kualitas. Konsekuensi selanjutnya sekolah menjadi lembaga pendidikan—yang menurut saya—dengan sistem feodal sehingga pendidikan berkualitas hanya bisa dinikmati oleh orang-orang elit.

Pemahaman tentang filsafat terkhusus filsafat pendidikan belakangan kembali menyeruak. Berbagai forum digelar untuk mencari informasi yang tepat bagi pendidikan modern. Hubungan antara filsafat dan pendidikan adalah; filsafat menelaah suatu realitas dengan luas dan menyeluruh, sesuai dengan karakteristik filsafat yang radikal, sistematis, dan menyeluruh. Konsep tentang dunia, dan tujuan hidup manusia merupakan hasil dari studi filsafat, kemudian konsep-kosep dari filsafat tersebut nantinya akan menjadi landasan dalam menyusun tujuan pendidikan. Sehingga memperoleh suatu kesimpulan bahwa minimal filsafat pendidikan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar dalam pendidikan.
Selanjutnya dalam buku ini disebutkan bahwa pada mulanya, filsafat pendidikan adalah cara pendekatan terhadap masalah pendidikan. Misalnya di Amerika, filsafat pendidikan dimulai dengan pengkajian terhadap beberapa aliran filsafat tertentu seperti pragmatisme, idealisme, realisme, dan eksistensialisme, yang diakhiri dengan implikasinya ke dalam aspek-aspek pendidikan.

Melalui pemaparan-pemaparan di atas dapat dijelaskan bahwa filsafat pendidikan adalah cabang filsafat yang mempelajari hakekat pendidikan, bagaimana filsafat pendidikan memandang kegiatan pendidikan sebagai objek yang perlu dikaji. Pada dasarnya para ahli bermacam-macam dalam mendefinisikan filsafat pendidikan, akan tetapi pada akhirnya semua berpendapat dan mengajukan kaidah-kaidah berpikir filsafat dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam bidang pendidikan. Sehingga upaya tersebut kemudian menghasilkan teori dan metode pendidikan untuk menentukan kemana langkah pendidikan.

Lahirnya konsep dan rumusan filsafat pendidikan setidaknya didasarkan atas beberapa pertimbangan yang merupakan pokok-pokok pikiran berikut: pertama, sebagai ilmu pengetahuan normatif; kedia, sebagai ilmu pengetahuan praktis; ketiga, sesuai dengan kenyataan dari pengetahuan normatif dan praktis; keempat, dalam perumusan tujuan pendidikan; kelima, dalam memanajemen sistem pendidikan; keenam, dalam merumuskan isi moral pendidikan; ketujuh, mencakup poin-poin yang telah disebutkan yaitu bahwa filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan studi yang bertugas merumuskan secara normatif, dasar-dasar dan tujuan pendidikan, hakikat dan sifat hakikat manusia, hakikat dan segi pendidikan, isi moral pendidikan, sistem pendidikan, dan metodologi pembelajarannya.

Pokok pikiran di atas merupakan asumsi dasar untuk mengatakan tentang kemungkinan lahirnya filsafat pendidikan sebagai suatu cabang ilmu yang berdiri sendiri. Kemudian kita terima sebagai pedoman pelaksaan pendidikan yang harus dipelajari dan diketahui oleh setiap pendidik atau guru.

Pada akhirnya, cara kerja dan hasil filsafat—berfilsafat berarti beripikir reflektif— dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah kehidupan manusia, tidak terkecuali adalah pendidikan, di mana pendidikan merupakan salah satu dari aspek kehidupan tersebut. Manusialah yang dapat melaksnakan dan menerima pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan memerlukan filsafat, karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan, yang hanya terbatas pada pengalaman. Dalam pendidikan akan muncul masalah-masalah yang lebih luas, lebih mendalam, dan lebih kompleks, yang tidak terbatasi oleh pengalaman maupun fakta, dan tidak memungkinkan untuk dijangkau oleh ilmu.

Dalam konteks pemahaman tersebut—menurut saya—buku ini hadir untuk mengingatkan dan menghidupkan pentingnya kita kembali ke makna pendidikan—di samping buku ini memperkaya literatur dan memenuhi kebutuhan buku di bidang filsafat pendidikan—, bukan formalisasi pendidikan. Demi pembangunan sumber daya manusia, makna pendidikan menjadi dasar dari segalanya. Kemudian saya tekankan bahwa pendidikan dapat dilaksanakan di mana saja.[]

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

- Advertisement -spot_img

Latest Articles