Rasulullah saw merupakan teladan dalam setiap napas kehidupan. Hampir seluruh aktivitas harian beliau menyimpan sejuta pesan moral yang selalu menjadi pedoman hidup bagi umat manusia. Salah satu teladan penting yang beliau ajarkan adalah dalam mendidik umat.
Terkait teladan ini, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an:
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (2)
Artinya, “Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-Jumuah [62]: 2)
Ayat di atas menyampaikan bahwa Allah swt mengutus Nabi Muhammad saw ke muka bumi sebagai pendidik bagi umat manusia. Dan ajaran pokok yang beliau adalah nilai-nilai agama Islam yang terkandung di dalam Al-Qur’an.
Dalam sabdanya, Rasulullah juga menegaskan bahwa dirinya merupakan seorang pendidik (mu’allim). Mari simak hadits berikut:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أنَّ اللَّهَ لَمْ يَبْعَثْنِي مُعَنِّتًا وَلَا مُتَعَنِّتًا وَلَكِنْ بَعَثَنِي مُعَلِّمًا مُيَسِّرًا
Rasulullah saw bersabda: “Allah tidak mengutusku sebagai orang yang kaku dan keras akan tetapi mengutusku sebagai seorang pendidik dan mempermudah”. (HR. Muslim No 2703)
Muawiyah bin Hakam pernah memberikan ungkapan tentang pujiannya kepada Rasulullah bahwa beliau merupakan pendidik terbaik dan belum pernah ada yang mengunggulinya. Muawiyah menyampaikan:
مَا رَأَيْتُ مُعَلِّماً قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ أَحْسَنَ تَعْلِيْماً مِنْهُ
Artinya:“Belum pernah aku melihat sebelum dan sesudahnya orang yang lebih baik pengajarannya selain beliau (Nabi Muhammad Saw)”
Dalam riwayat dari Abu Dawud disebutkan bahwa Rasulullah merupakan pendidik santun. Artinya, dalam proses pembelajaran yang beliau sampaikan kepada umatnya lebih mengedepankan rasa kasih sayang dan kelembutan sehingga pesan-pesannya mudah diterima, tanpa ada paksaan. Mari simak hadits berikut:
فَمَا رَأَيْتُ مُعًلِّماً قَطٌّ أَرْفَقُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم
“Aku belum pernah melihat seorang pendidik yang lebih santun dari Rasulullah Saw” (HR. Abu Dawud No 931)
Dalam satu kesempatan, Nabi juga menyampaikan bahwa dirinya mengapresiasi para pendidik. Dalam sebuah hadits disebutkan:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ مِنْ بَعْضِ حُجَرِهِ فَدَخَلَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا هُوَ بِحَلْقَتَيْنِ إِحْدَاهُمَا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ وَيَدْعُونَ اللَّهَ وَالْأُخْرَى يَتَعَلَّمُونَ وَيُعَلِّمُونَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلٌّ عَلَى خَيْرٍ هَؤُلَاءِ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ وَيَدْعُونَ اللَّهَ فَإِنْ شَاءَ أَعْطَاهُمْ وَإِنْ شَاءَ مَنَعَهُمْ وَهَؤُلَاءِ يَتَعَلَّمُونَ وَإِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّمًا فَجَلَسَ مَعَهُمْ
Artinya: “Dari Abdullah bin Amru ia menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah Saw masuk ke masjid. Di dalam masjid ada dua kelompok sahabat sedang berkumpul-kumpul. Kelompok pertama sedang membaca Al-Quran dan berdoa, sementara kelompok kedua sedang melakukan kegiatan belajar mengajar.
Melihat pemandangan indah tersebut Nabi Saw bersabda: “Mereka semua berada dalam kebaikan. Kelompok pertama membaca Al-Quran dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak Dia akan memberi (apa yang minta) mereka. Sementara kelompok yang kedua belajar mengajar, dan sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru”. Kemudian Rasulullah Saw duduk dan bergabung bersama kelompok yang kedua.” (HR. Ibnu Majah No 225)
Demikianlah keteladanan sosok pendidik dari Rasulullah. Sebagai pendidik yang baik, beliau selalu mengedepankan sifat santun dalam menyampaikan ajaran-ajarannya sehingga tersampaikan dengan baik. Wallahu a’lam.
