Sebentar lagi umat Islam akan menjalankan ibadah bulan suci Ramadhan. Di tengah wabah virus Corona yang masih menjadi tantangan Bangsa Indonesia, ibadah bulan puasa tahun ini akan berbeda. Maka sebab itu, Kementerian Agama mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 6 tahun 2020 terkait panduan ibadah di bulan Ramadhan selama pandemi Covid-19.
Pertama, ibadah puasa Ramadhan dilaksanakan sebagaimana meskinya, dengan tetap mengikuti Fikih ibadah.
Kedua, sahur dan buka puasa dilakukan oleh individu atau keluarga inti. Kemenag menghimbau agar masyarakat tidak perlu melaksanakan Saur On The Road atau ifthar jama’i (buka puasa bersama).
Ketiga, Shalat Tarawih dilaksanakan di rumah.
Keempat, tilawah atau tadarus Al-Qur’an dilaksanakan di rumah masing-masing.
Kelima, buka puasa bersama, baik oleh lembaga pemerintah, swasta atau masjid-masjid ditiadakan.
Keenam, tidak melakukan i’tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan baik di masjid atau Musholla.
Ketuju, dihimbau agar tidak melakukan tarawih keliling, takbiran keliling atau pesantren kilat, kecuali dengan menggunakan alat elektronik.
Kedelapan, masyarakat dihimbau mempercepat pengumpulan zakat fitrah dan mendistribusikannya. Begitu juga zakat, infak dan shadaqah (ZIS).
Kesembilan, peringatan nuzulul Quran dalam bentuk tabligh, dengan mendatangkan Mubaligh dan masa yang besar ditiadakan.
Kesepuluh, Shalat Ied baik di lapangan atau di masjid ditiadakan. Untuk itu supaya MUI mengeluarkan fatwa menjelang waktunya.
Dan kesebelas, silaturahmi di Iedul Fitri bisa dilakukan melalui media sosial dan video call atau konferensi.
Begitulah panduan melakukan ibadah selama bulan puasa di tengah wabah virus Corona menurut Kementerian Agama. Semoga di tahun ini puasa kita diberikan kemaksimalan dan diterima oleh Allah. Dan semoga Bangsa kita segera dijauhkan dari pandemi Covid-19. Amiiin.
Disadur dari Surat Keputusan Menteri Agama No. 6 tahun 2020.
